Kamis, 23 April 2015

Indahnya Persaudaraan Part 9 (cerbung Rify)

Cerbung Rify
Indahnya Persaudaraan part 9

Setelah kejadian ditaman, Sivia mengurung diri di kamarnya dia begitu sedih,
"Kapan sih gue bisa deket sama lo vin.."
"Aaahhhhhhh..." Sivia pun mengacak acak rambutnya prustasi
"Tapi gue gak boleh kayak gini terus, gue harus tunjukin kalo gue lebih dari pada cewek nyebelin tadi, ya lo harus semangat sivia..." Sivia menyemangati dirinya sendiri

Sementara itu di rumah ShillFy
"Ahh kakak lo apaan sih balikin diary aku donk kak" Ify berlari sambil menggerutu karna Shilla mengambil dan membaca diary nya
"Ah neng ipi mah.. Nih ya dengerin Io kapan sih gue bisa deket sama lo, gue yakin kalau lo jodoh gue, suatu saat nanti gue bisa deket sama lo, gue bakalan bersabar kok yo... Waahhhhh ternyata adek gue udah jatuh cinta sama..
"Permisiiiii....
"Loh rio lo ngapain,? " tanya Shilla
"Gue mau ngajak Ify latihan buat lomba nanti, eh btw Ify suka sama siapa tadi gue sempet denger lo nyebut deh..
"Ehhh bu bu bukan siapa siapa kok, ya kan Shill.." kata Ify sambil memelototkan matanya ke arah Shilla..
"Aaahh ngaku aja kali Fy.. Mumpung orang
"Mmmmmffftt mmmfftt.. Ify membekap mulut kakak tirinya itu
"Hehehhehee bukan siapa siapa kok yo.. Mmm mending kita latihan yok, dikamar gue aja.." ify pun melepas bekapannya
"Apaan sih lo Fy.. Pengap tau.. Teriak Shilla kepada It yg sudah menaiki tangga rumahnya
"Eiittss ati ati loh Yo Fy dalam kamar berdua nanti ada setannya yg ketiga....." bhakakakakkak...
"Ketawa lo mintak dibayar tau gak.. " iiissss...
Rio yg melihat Ify menggembungkan pipinya dan memajukan mulutnya beberapa senti menjadi gemas dan mencubit kedua pipi Ify
"Iiihhh lo jelek tau kalo cemberut.."
"Aawww pipi gue .. Eh tapi kalo lo ngomong gitu aslinya gue cantik dong..."
"Apaan ngak tuh"
"Huu uuuhh " ify pun kembali cemberut
"Kamar lo rapi juga, lo pasti suka bnget warna biru sama baby pink.."
"Hehehehe ini yg design papa gue, tapi tetep dengan warna kesukaan gue donk pastinya.."
"Ah ya, mana pianonya?"
"Itu piano di pojok kamar gede begitu lo gak liat?"
"Hehehe ia juga ya, cobak deh lo mainin lagu sempurnanya"
"Iya tapi lo yg nyanyi ya?"
"Emmm ok deh.."

Jari jari lentik Ify pun mulai menari nari di atas tust tust piano melantunkan lagu sempurna, yg dipopulerkan pertama kali oleh andra and the bacbone tersebut tanpa sadar Rio menatap Ify kagum dan mulai menyanyi


Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujimu

Di setiap langkahku
Ku kan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu....

Ify tertegun dengan suara lembut milik Mario, jika saat ini dirinya seperti lilin mungkin saat ini jugalah dia akan meleleh, tapi dia berusaha tetap melanjutkan permainan pianonya, yg tanpa dia sadari Rio yg posisinya duduk di sebelah kanannya masih ashik memandangi wajah cantik gadis manis ini

*
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Reff:
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna.. Sempurna..

Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku

Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Reff:
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna..
RiFy: Sempurna......

Ify ikut melantunkan kata terakhir lagu tersebut, dengan penuh penghayatan,

Prok prok prok prok prok
Suara tepuk tangan itu berasal dari luar kamar ify, yg tanpa disadari Rio dan Ify telah terbuka karna ulah Shilla, mama dan juga papa Shilla Ify
"Eh om tante" Rio menggaruk bagian tengkuknya yg tidak gatal dengan gugup
"Suara kamu bagus sekali nak Rio" komentar mama Ify yg tak lepas dari keterpanaannya
"Iya berasa nonton konser duet gue tadi" Shilla ikut ikutan
"Hehhehehe kita cuman latian ma pa, abis mau lomba duet nantinya" ucap Ify
"Wahhhhh... Bagus dong kalo begitu, tapi kamu gak ikut nyanyi Fy?" tanya papanya
"Sebenernya sih ikutan, tapi tadi ngetes doang "
"Oh gitu, yaudah deh kita gak usah ganggu yuk pa, ma" Shilla menarik tangan papa dan mamanya yg membuat mama dan papanya geleng geleng kepala

"Ehemmm"
"Mmm yo"
"Ya Fy?"
"Kelompok fans lo namanya Rise ya? "
"Iya ? Emang kenapa lo mau gabung? Atau malah langsung mau jadi ketuanya?
"Apaan sih, pede mampus lo..! Lagian gue juga bingung"
"Kenapa mesti bingung sih, tinggal masuk aja gitu aja susah"
"Heh emang lo pengen banget ya gue ngefans sama lo, ? Gue itu bingung mereka itu sukanya apa dari lo? Cungkringnya? Itemnya? Peseknya? "
"Ya gak gitu juga kali " ucap rio sedikit gugup "gue kan ganteng, keren kece, orang bilang gue itu putih, lagian hidung gue itu mempesona, apa lagi suara gue beeehhhh bakalan buat semuanya klepek klepek sama gue, eh lagian lo kok jadi bawel gini sih?"
"Mmm gak kok kepengen aja,"
apa yg lo sebutin barusan emang bener yo, gue bukan cuman kagum sama lo tapi lebih dari sekedar mengagumi sosok seorang Mario,, Ify malah melamun
"Kok jadi ngelamun sih? Ya udah deh, gue pulang dulu ya udah sore nih"
"Ok"

Rio pun segera pulang setelah pamitan kepada Shilla dan Orang tua ShillFy

Malam hari rumah Alvin
Alvin sedari tadi mondar mandir di kamarnya, dia juga bingung kenapa gadis itu tak kelihatan ya dari tadi, emang sih di sekolah siang tadi mereka makan bareng di kantin tapi biasanya sore hari sivia pasti ngintilin kalo gak ke taman kompleks, pasti ngintip dikit dari kamar atau balkon kamarnya juga balkon depan rumah tapi kali ini kenapa enggak ya atau tadi keasyikan main sama aren kali ya, ah aren ya sepupunya itu tadi bermain bersama sekedar melepas rindu karna lama tak bertemu, tapi
"APA???? Aduuhhh jangan jangan sivia liat lagi gue bercanda berdua, aduh, pasti dia nyangka yg gak gak dan bakalan jauhin gue,, aduh gimana ya.. "
"Berpikir berpikir alvin.. Ah ya gue harus harus nyamperin dia kayaknya"
"Tapi nyampek sana gue bilang apa aaahhh dilemaaaaa......"
"Isss kok gue jadi lebay gini sih, hmm..."

Karna tak menemukan jalan terbaik jadilah Alvin tertidur

#skip
"Ify cepetan gue nebeng lo yaaaa...."
"Bentar kak iya"
"Hoosh hosh hhhh iya kak ayo kita berangkat"
"Napa lo nafas senin kamis begitu"
"Hhh gue kesiangan kak"
"Yaudah sarapan di mobil aja"
"Tapi nyetirnya?"
"Biar gue aja deh"
"Serius?"
"Iya ipi sejak kapan sih lo bawel gini? Perasaan kemaren adem ayem aja deh?"
"Hehehe semenjak gue pengen lah  yaudah yuk.."

#sekolah
Bbrruuukkkk
"Aduh.."
"Eh elo..
"Em sory gue gak kenal sama lo, gue murid baru disini, "
"Eh iya gue minta maaf"
"Ok, lain kali matanya dipakek ya non!"

"Iisss belagu banget sih tu cewek, aahh masak dia sekolah disini sih, jangan sampek deh gue sekelas sama dia, ah tapi bakalan deket deket alvin mulu dong.. Ahh kesel kesel kesel deh gue"
"Napa lo vi pagi pagi cemberut aja"
"Itu ag gue nabrak cewek blagu mana anak baru lagi gue kan bete"
"Udahlah, mending ke kelas yuk"

@XII IPS 1
"Anak anak kita hari ini kedatangan murid baru , Aren silakan perkenalkan nama kamu!"
"Selamat pagi, gue aren, pindahan dari Bandung, mohon bantuannya"
"Baik saya rasa cukup silakan kamu duduk si sebelah Anggel, Anggel silakan angkat tanganmu..

Pelajaran pun berlangsung tertib

Aren yg sebenarnya gak punya teman disini ingin mencari keberadaan Alvin, saat melewati kelas sebelah di XI IPA 2 dia menabrak seorang cowok
"Eh lo...
Awalnya Aren ingin memaki maki cowok didepannya ini tapi ternyata itu adalah cowok ganteng..
"Sorry sorry lo gak papa kan?"
"Iya, gue gak papa kok"
"Eh lo murid baru yg sepupunya alvin itu kan?"
"Lo kenal Alvin?"
"Jelas lah dia itu sobat gu..
"Bro ngapain depan pintu gini? Loh aren lo IPS berapa?"
"Hehehe ni disebelah Vin oh ya semua kenalin gue Aren"
"Gabriel"
"Cakka"
"Rio"
"Oh jadi namanya gabriel, lumayan gue suka" ucapnya dalam hati
"Kanti yok"

Merekapun berjalan menuju kantin, saat melewati kelas SIA sivia kesal sekali dan memutuskan bergerak cepat
"Hay alvin"
"Mmmm hai via"
"Mau ke kantin ya?"
''Iya"
"Iiiss kok gue malah kayak cewek penggoda gini sih,kan mana dicuekin lagi ah kesel gue kapan sih lo ramah sama gue Vin.." geram Via dalam hati
Seakan mengerti perasaan via alvin pun menghilangkan sedikit gengsinya
"Via lo mau ke kantin kan?"
"Iya Vin" ucap Via dengan mata berbinar dan dengan semangatnya mengangguk
"Mmm bareng gue aja yuk" lalu dengan segera Alvin menggandeng tangan Sivia. Sontak membuat pipi Via memerah .
Tanpa menghiraukan itu semua Rio celingak celinguk mencari cari sesuatu.
"Via Ify mana sih, kok yang ada cuman lo doang?"
"Iya Agni mana?" tambah Cakka
"Behhh udah tau yg nyariin putrinya masing masing, lo gak yel?"
"Ah apaan sih" kompak Rio Cakka
"Gue gak dong kan Shilla udah ke sini, tuh " gabriel pun menunjuk tiga orang gadis yg menjadi pusat perhatian beberapa orang
"Oh jadi jemput Shilla toh"
"Hai Yel"
"Gabriel aja nih kita enggak" protes Via, Cakka, Rio dan Alvin
"Eh ya hai semua.."
Gabriel tertawa dengan tingkah gadis ini dan langsung gemas mengacak acak rambut Shilla mungkin tak akan lama lagi dia akan mengungkapkan perasaannya

Aren yg melihat itu semua jadi geram sendiri , terutama melihat Shilla yg menurutnya sok kecentilan saja.

"Ya udah yuk jalan lagi, ntar penuh lagi kantinya" ucap rio
"Ayok" semua sangat bersemangat hari ini terutama SISA yg merasa mereka sudah lengkap, meskipun aneh karna ada seorang yg gak mereka kenal apalagi cewek, anak baru pula, kecuali Shilla yg memang sekelas dengannya tau anak baru ini, tapi dia tak tau apa ada hubungan dari salah satu sahabat sahabatnya ini.
Setelah sampai di kantin Cakka pun memesan makanan dibantu oleh agni saat hendak ke meja mereka, ada seorang anak yg menyenggol badan agni, sehingga mau tak mau cakka refek memegang bahu agni,
#DEG matanya bening banget ya tuhann... Batin agni..
Cantik, manis.. Aduh kenapa gue jadi degdegan gini sih..
Agni pun tersadar, kemudian buru buru ke meja teman temannya disusul oleh Cakka yg sedikit merasa canggung

"Oh ya kenalin ini sepupu gue Aren, dia baru pindah kemarin dari bandung"
"Oh, gitu, hai gue Ify, ini Via, ini kakak gue Shilla dan itu agni"
"Mmm ya, gue tau kok shilla sekelas kan sma gue?"
"Iya ren kita sekelas, maaf ya tadi belum sempet kenalan"
"Ya gak papa"
"Ok segitu dulu ngobrolnya nanti aja "
"Ok"

****skip
"Viaa Agni gue duluan ya..!!"
"Ok Fy, lo latihan ya hari ini ?"
"Iya gue mau ke kelas kak Shilla dulu"

****
"Fy mau kemana?"
"Eh kak Marvel, mau ke kelas Shilla kak"
"Oh, mau aku anterin?"
"Ah deket gini juga"
"Mmm sekalian gue mau ketemu Dea"
"Ehem.. Cie kak Marvel sama Dea nih ceritanya"
"Enggak Dea kan sepupu gue?
"Sepupu?"
"Deaaaa..
"Hai kak marvel, hai Fy"
"Hai" ucap Ify pendek
Marvel dan dea pun pergi meninggalkan Ify sendiri
"By Fy" ucap marvel sambil melambaikan tangan dan tersenyum ify hanya tersenyum sedikit karna merasa risih saja.

"Kak shilla" ify sedikit teriak memanggil kakaknya
"Iya Fy "
"Gue lupa gue harus latihan sekarang sama Rio, lo pulangnya gimana dong"
"Ya udah nanti gue suruh mang ujang aja yg jemput"
"Gak usah" suara seorang cowok "nanti Ify gue yg anter lo bawa aja mobilnya Shill" lanjutnya lagi
"Cie cie yg makin lengket.. Gak usah tunangan langsung nikah aja kali ya"
"Lo apaan sih nongol aja"
"Ya kan ini depan kelas gue"
"Eh iel mana?"
"Nyariin nih tuh orangnya"
"Yo gue nebeng dong"
"Aelah yel lo lupa apa pikun sih, gue ada latian"
"Oh iya terus gue gimana dong, motor gue lagi di servis mangkanya gue mau nebeng"
"Ayo pulang sama gue" ucap Shilla langsung menarik tangan gabriel
"Lo agresif banget sih Shill....." teriak Rio agar didengarnya
"Udah ah yuk kita latihan"
"Ke ruang musik dulu donk"

**** #RUMAHDEA
"De kayaknya rencana kita harus diubah, mereka gak bisa dengan cara halus kita"
"Gue ada ide tapi ini kalau ide pertama kita gak berhasil"
"Apa?"
...........

****
"sempurnaaaaaa......."

"Yak latihan untuk kali ini cukup kalian bisa pulang, tapi ingat pesan pesan teh Uci tadi, untuk lagu ke dua, kita latihan setelah yg ini cukup sip ya, biar konsentrasi kalian juga tidak terbagi bagi dulu."
"Ok teteh kita pulang dulu ya teh"
"Hati hati hati ya!"

****
"Ify kita makan es krim yuk"
"Boleh deh yo tapi dimana"?
"Gimana kalo kedai es krim di depan taman aja?"
"Boleh deh" ucap ify sambil menyunggingkan senyum manisnya
Setelah sampai di sana, dan memesan keduanya asyik bercanda, tidak disangka sebenarnya ada orang yg memperhatikan mereka.
"Lo liat nanti Yo, lo gak bakal bisa milikin Ify!"
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar