Sabtu, 18 April 2015

Indahnya Persaudaraan Part 1

Cerbung Rify

Hai ini cerbung saya, maaf ya kalau kurang greget, selamat membaca :)

Indahnya  persaudaraan part 1

Hari minggu yg cerah bagi sebagian orang, tapi tidak untuk gadis yang satu ini, ify, alyssa saufika umari kethlen,

"mama, kenapa sih kita harus pindah kerumah papa, kan selama ini kita udah nyaman tinggal berdua ma" rengek gadis ini kepada mamanya.

"Tapi fy, ini amanat dari papa kamu fy, buat apa kita berdua aja, lagian kan kasihan shilla, kesepian, mungkin kalo ada kamu dia ada teman dirumah sayang, biar gak keluyuran terus, lagian kan kamu udah besar sayang jadi apa salahnya kita tinggal bersama sama" jawaban mamanya membuat gadis ini diam..

 "Hhhuuuffftttt..." helaan panjang gadis ini menjawab semuanya

 "baiklah ma kalo gitu ify beres beres dulu" ucapnya sambil berlalu,

mungkin emang ini kali yang terbaik buat gue, apa ya yang bakal terjadi sama gue kalo tinggal sama dia, tapi siapa tau pindahnya gue kesana buat gue bisa diterima lagi sama dia" ucap gadis ini dalam hati.

Ting nong ting nong *anggap itu suara bel* hehe

"Ma itu siapa yang dateng?" teriak Ify

 "Eh papa ada apa pa? Kenapa tumben?" Tanya ify bertubi tubiketika melihat sang papa yang datang

 "Ify, jangan begitu dong suruh papa nya masuk dulu deh" tegur sang mama,

"iya ma, maafin ify, ayo pa masuk dulu.." kata ify sembari menyuruh papanya masuk,

"duduk pa" katanya kemudian.

 "Mmmm begini fy, mungkin sebelumnya mama kamu sudah bilang kan tentang rencana papa?" Tanya papanya begitu lembut.

 "Eheemm minum dulu mas" mama ify menyela sambil meletakkan secangkir kopi di meja depan papanya.

"Masalah itu mama sudah sampaikan, ify juga sudah siap ya kan fy?" Lanjutnya lagi.

"Emmmm ii i iya pa if if if ify udah siap kok.." jawab ify sedikit gugup.

 "Gak apa apa sayang kakak mu pasti senang jika kamu mau bergabung bersama papa. Kalau begitu ayo kita berangkat sekarang tunggu apa lagi Mama juga sudah siap kan? "
"Ayo" lanjut papanya sembari berdiri.


#skip

Selama di perjalanan ify hanya diam mendengar mama dan papanya berbincang bincang.

 "Huh gue pasti bisa dan harus bisa apapun yang terjadi ini demi mama papa juga kak shilla," sedari tadi hanya kata kata itu yg terngiang ngiang di otaknya.

"Sayang ayo turun kita udah sampai nak" mamanya tiba tiba membuyarkam lamunannya seketika,
memang rumah yg ditempatinya dulu dekat dengan rumah papanya ini , tapi hanya beberapa kali saja ia berkunjung ke sini. Ini masih sama dan sama sekali belum berubah, rumah besar kediaman keluarga Kethlen begitulah orang orang menyebutnya , keluarga dengan harta yng berlimpah dengan segala yang dimiliki keluarga ini.

"Shilla mana bi?" tanya papa tehadap salah satu pembantu di rumah ini, setauku dia namanya bi inah.

 "Ada di kamar tuan, perlu saya panggilkan?" jawabnya dengan hormat

"Oh tidak perlu, biar saya saja. oh ya bi, mulai hari ini gina dan anak saya ify tinggal disini," lanjutnya kemudian.

"Iya tuan, selamat datang nya, non ify,, jika ada perlu bisa panggil saya.

"Sudahlah bik, seperti biasanya saja" sahut mama ify.

"Ayo fy, kamu ke kamar, kamar kamu diatas yang ada balkon hadap rumah sebelah kiri ya.. Sini sama papa, " lanjut sang papa.

"mmm iya pa,".


"Ini kamar kamu, kamu suka kan? Atau perlu papa suruh orang suruhan papa buat ubah lagi?" tanya sang papa untuk memastikan anaknya nyaman disini.

 "Gak usah pa, ify suka kok" katanya sambil mengamati kamar barunya yg penuh nuansa biru muda itu,

"oke kalau begitu papa mau ketemu Shilla dulu ya" kata sang papa sambil keluar kamar ify

"Shilla, ashilla.. Nak nak.. " panggil sang papa di luar kamar gadis itu..

 "Iya pa sebentar, ada apa sih pa? "

"mulai hari ini mama dan adik kamu Ify tinggal di sini sayang, dan papa harap kamu...

"What? Maksud papa apa sih ? Terus aku harus gitu mengakui dia adik aku, ingat ya pa sampai kapanpun dia bukan adik Shilla pa. Pokoknya aku gak mau dia ada dirumah ini! ! Termasuk perempuan itu pa aku gak sudi !"  "Shilla jaga omongan kamu, dia itu bagian dari kita Shilla. papa gak pernah ajarin kamu kayak gini ! " Bentak sang papa.

 "Oke terus aja papa belain dia" ! Bentak Shilla

"Papa harap kamu bisa terima shill" ucap sang papa sambil berlalu dari kamar anaknya.


Shilla yang geram langsung menuju kamar sayap kiri atas dimana ify berada

"Heh lo anak gak tau diri ya! Berani beraninya lo tinggal di sini !" bentaknya Sambil jambak rambut sang adik.

"Aduh kak maafin aku kak, aku cuman ikut papa maafin ify kak.. "

"Apa lo bilang kak? GUE BUKAN KAKAK LO !! Inget itu! Jadi jangan pernah lo panggil gue kakak ngerti!"

Bbraaaakkkk pintu ditutup dengan kasar oleh Shilla.

"Shilla kamu mau ke mana nak? " Tanya mama gina saat shilla mengambil kunci mobil di ruang tamu

"Bukan urusan lo" bentak shilla.


#skip
Kediaman Haling

"Rio papa mau bicara" kata sang papa

"Kenapa pa?" sahutnya

"Kamu mau kan papa jodohin?" tanya sang papa

"Apa dijodohin, emang ini zaman apaan pa, gak pokoknya rio gak mau" sahutnya dengan lantang

"Pokoknya kamu nanti turutin kemauan papa harus!"  Kata sang papa sambil beranjak dari tempatnya..

"Aaaaaahhhhh... Sshiiittttt!!!! Umpat sang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar